فَصْلٌ فِى الشَّفَقَةِ وَالنَّصِيْحَةِ
A. Kasih Sayang
وَيَنْبَغِىْ اَنْ يَكُوْنَ صَاحِبُ اْلعِلْمِ مُشْفِقًا
نَاصِحًا غَيْرَ حَاسِدٍ فَا الْحَسَدُ يَضُرُّ وَلاَ يَنْفَعُ، وَكَانَ
اُسْتَاذُنَا شَيْخُ اْلاِسْلاَمِ بُرْهَانُ الدِّيْنِ- رَحْمَةُ الله تَعَاَلى عَلَيْهِ يَقُوْلُ:
قًالُوْا، اِنَّ ابْنَ الْمُعَلِّمِ يَكُوْنُ عَالِما لِاَنَّ الْمُعَلِّمَ
يُرِيْدُ اَنْ يَكُوْنَ تَلاَمِذِيْذُهُ فِى الْقُرْانِ عُلَمأَ، فَبِبَرَكَةِ
اعْتِقَادِهٖ وَشَفَقَتِهِ يَكُوْنُ ابْنُهُ عَالِمًا.
Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih
sayang, mau memberi nasehat serta jangan berbuat dengki. Dengki itu tidak akan
bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri. Guru kita Syaikhul Islam
Burhanuddin ra. berkata: Banyak Ulama yang berkata: “Putera sang Guru dapat
menjadi alim, karena sang Guru itu selalu berkehendak agar muridnya kelak
menjadi Ulama Ahli Al-Qur’an. Kemudian atas berkah i’tikad bagus dan kasih
sayangnya itulah, puteranya menjadi orang alim.”
وَكَانَ يَحْكِىْ: اَنَّ الصَّدْرَ الاَجَلَّ بُرْهَانَ
الاَئِمَّةِ جَعَلَ وَقْتَ السَّبْقِ لاِبنَيْهِ الصَّدْرِ الشَّهِيدِ حُسَامِ
الدِّيْنِ وَالصَّدْرِ السَّعِيْدِ تَاجِ الدِّيْنِ وَقْتَ الضَّحْوَةِ الْكُبْرى
بَعْدَ جَمِيْعِ اْلاَسْبَاقِ، فَكَانَ يَقُوْلاَنِ،" اِنَّ طَبِيْعَتَنَا
تَكِلُّ وَتَمَلُّ فِى ذلِكَ الْوَقْتِ "، فَقَالَ اَبُوْهُمَا: " اِنَّ
الْغُرَبَاءَ وَاَوْلاَدَ الْكُبَرَاءِ يَأْتُوْنَنِى مِنْ اَقْطَارِ اْلاَرْضِ
فَلاَبُدَّ اَنْ اُقَدِّمَ اَسْبَاقَهُمْ"، فَبِبَرَكَةِ شَفَقَتِهٖ فَاقَ
ابْنَاهُ عَلىٰ اَكْثَرِ فُقَهَاءِ اَهلِ اْلاَرْضِ فِى ذٰلِكَ الْعَصْرِ فِى
الْفِقْهِ.
Sebuah hikayat diketangahkan. Shadrul Ajall
Burhanul Aimmah membagi waktu untuk mengajar kedua orang putera beliau, yaitu
Yang Mulia Husamuddin dan Yang Mulia Tajuddin pada waktu yang sudah agak siang
setelah mengajar murid-murid yang lain. Dalam pada itu mereka berdua pernah
berkata: “Pada waktu yang sudah agak siang begini, minat kami telah berkurang
lagi pula merasa bosan”, sang ayahpun menyahut “ Sesungguhnya orang-orang
perantauan dan putera-putera pembesar itu pada berdatangan kemari dari berbagai
penjuru bumi. Karena itu mereka harus kuajar terlebih dahulu”. Nah, atas berkah
sang ayah dan kasih sayangnya itulah, dua orang putera beliau menjadi alim fiqh
yang melebihi ahli-ahli lain yang hidup pada masa itu.
B. Menghadapi Kedengkian
وَيَنْبَغِىْ اَنْ لاَيُنَازِعَ اَحَدًا وَلاَيُخَاصِمَهُ
لِأَنَّهُ يُضَيِّعُ اَوْ قَاتَهُ، قِيْلَ: " الْمُحْسِنُ سَيُجْزٰى بِاِحْسَانْهٖ
وَالْمُسِىءُ سَيَكْفِيْهِ مَسَاوِيْهِ، اَنْشَدَنِى الشَّيْخُ اْلاِمَامُ
اْلاَجَلُّ الزَّهِدُ اْلعَارِفُ رُكْنُ الدِّيْنِ اَبِىْ بَكْرٍ الْمَعْرُوْفُ
بِاِمَامِ خَوَاهِرِ زَادَةَ الْمُفْتِى- رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِ- قَالَ:
اَنْشَدَنِىْ سُلْطَانُ الشَّرِيْعَةِ يُوْسُفُ اْلهَمَدَانِيُّ هَذَا الشِّعْرَ:
دَعِ اْلمَرْءَ لاَتُجْزِهْ عَلَىٰ سُوْءِ فِعْلِهٖ سَيَكْفِيْهِ وَمَاهُوَفَاعِلُهُ
Selain tersebut diatas, orang alim
hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan
pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis
sia-sia. Ada dikatakan: “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya,
sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya”.
Syaikhul Islam Az-Zahid Ruknuddin Muhammad bin Abu Bakar yang masyhur dengan
gelar Imam Khowahir Zadah Al-Mufty membawakan syi’ir untukku, katanya:
Sulthanusy Syari’ah Yusuf Al-Hammadaniy membawakan untukku syi’ir ini:
Ø Biarkan dia berbuat jelek atas dirimu
Cukup ataasnya, karena lakunya, apapun itu.
قِيْلَ: مَنْ اَرَادَ اَنْ يَرْغَمَ اَنْفَ عَدُوِّهٖ
فَلْيُكَرِّرْ هٰذَا الشِّحْرَ: وَاُنْشِدْتُ:
اِذَا شِئْتَ اَنْ تَلْقىٰ عَدُوَّكَ رَاغِمًا
وَتَقْتُلَهُ غَمًا وَتَحْرِفَهُ هَمَّا
فَرُمْ لِلْعُلٰىٰ وَازْدَدْ مِنَ الْعِلْمِ اَنَّهُ
مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا زَادَحَاسِدُهُ غَمَّا
Ada dikatakan: “Barang siapa ingin
memutuskan hidung lawannya, maka bacalah syi’ir dibawah ini berulang kali”.
Dibawakan Syi’ir ini buatku:
Ø Jikalau engkau, ingin musuhmu jadi terhina
Terbunuh susah, terbakar derita.
Ø Maka caranya capailah mulya, tambahlah ilmu
Sebab orang dengki, tambah susahnya
Bila yang di dengki, tambah ilmunya.
قِيْلَ: عَلَيْكَ اَنْ تَشْتَغِلَ بِمَصَالِحِ نَفْسِكَ
لاَ بِقَهْرِ عَدُوِّكَ، فَاِذَ اَقَمْتَ مَصَالِحَ نَفْسْكَ تَضْمَنُ ذلِكَ
قَهْرَ عَدُوِّكَ.
Ada dikatakan: Yang harus kau perhatikan
adalah kebagusan dirimu sendiri, bukan menghancurkan musuhmu. Apabila telah kau
penuhi dirimu dengan kebagusan, maka dengan sendirinya akan hancurlah musuhmu
itu.
وَاِيَّاكَ وَالْمُعَادَاةَ فَاِنَّهَا تَفْضَحُكَ
وَتُضَيِّعُ اَوْ قَاتَكَ، وَعَلَيْكَ بِاالتَّحَمُّلِ لاَسِيَّهُمَا مِنَ
السُّفَهَاءِ، قَالَ عِيْسٰى بْنُ مَرْيَمَ- عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسّلاَمُ-؟
" اِحْتَمِلُوْا مِنَ السّفِيْهِ وَاحِدَاةً كَىْ تَرْ بَحُوْا عَشْرًا،:
شِعْرُ:
بَلَوْتُ
النَّاسَ قَرْنًا بَعْدَ قَرْنٍ فَلَمْ
اَرَغَيْرَ خَتَّالٍ وَقَالٍ
وَلَمْ اَرَفِى الخَطُوْبِ اَشَدَّ وَقْعًا وَاَصْحَبَ
مِنْ مُعَادَاةِ الرِّجَالِ
وَذُقْتُ مِرَارَةَ الاِشْيَاءِ طُرًّا وَمَا ذُقْتُ اَمَرَّ مِنَ السّؤَالِ
Jangan sampai anda bermusuhan, sebab selain
hanya membuang-buang waktu juga membuat cela-cela keaibanmu. Tahanlah dirimu
dan sabarkanlah hatimu, terutama sekali dalam menghadapi orang yang belum tahu.
Isa bin Maryam bersabda: “Sabarkanlah dirimu dalam menghadapi orang bodoh satu,
agar kau beruntung mendapat sepuluh perkara”. Syi’ir:
Ø Berabad-abad umat manusia telah kuuji
Tapi jadinya malah cedera pun jengkelkan
hati.
Ø Tidak kulihat, ada perkara lebih menyusahkan
Yang menyulitkan, selain bila orang bermusuhan.
Ø Tlah kucicipi segala apa yang pahit rasa
Tapi tiada yang melebihi pahitnya minta.
C. Menghadapi Permusuhan
وَايَّاكَ وَاَنْ تَظُنَّ بِاالْمُؤْمِنِ سُؤْاً فَإِنَّهُ
مَنْشَأُ العَدَاوَةِ وَلاَ يَحِلُّ ذٰلِكَ،ِلقَوْلهٖ، صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّم: ظَنُّوْا بِالْمُؤْمِنِيْنَ خَيْرًا.
Waspadalah, jangan berburuk sangka kepada
sesama orang Mu’min, karena di situlah sumber permusuhan. Di dalam agama Islam
perbutan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw.:
“Baiklah prasangkamu kepada sesama mu’min”.
وَاِنَّمَا يًنْشَأُ ذٰلِكَ مِنْ خَبَثِ النِّيَّةِ
وَسُوْءِ السًّرِيْرَةِ، كَمَا قَالَ اَبُوْ الطَّيِّبِ شِعْرًا:
اِذَا سَاءَ فِعْلُ المُرْسَاءَتْ ظَنُوْنُهُ وَصَدَّقَ مَايَعْتَادُهُ مِنْ تَوَهُّمٍ
وَعَادَىٰ مُحِبِّيْهِ بِقَوْلِ عَدَاتِهٖ
وَاَصْبَحَ فِىْ لًيِلٍ مِنَ الشَّكِّ مُظْلِمٍ
Buruk sanngka akan bisa terjadi karena
adanya niatan yang tidak baik, atau hatinya jahat. Sebagaimana syi’ir yang
dikemukakan oleh Abuth-Thoiyib:
Ø Bila seorang lakunya buruk, buruklah pula sangkaan hati apa kata
wahamnyalah yang ia setujui.
Ø Ia musuhi yang mencintainya, dan katanya “Dia memusuhi” iapun bimbang,
ditengah gelap malam menjadi.
وَاُنْشِدْتُ لِبَعْضِهِمْ:
تَنَحَّ عَنِ الْقَبِيْحِ وَلاَ تُرِدْهُ وَمَنْ اَوْلَيْتَهُ حَسَنًا فَزِدْهُ
سَتُكْفٰى مِنْ عَدُوِّكَ كُلَّ كَيْدٍ اِذَاكَادَالْعَدُوَّ فَلاَتَكِدْهُ
Syi’ir sebagian Ulama’ dibawakan untukku:
Ø Biarkan saja, lelaku jelek usah kau balas
Apa siapa yang kau bagusi, tambahlah terus,
Ø Dari semua tipu musuhmu, kau kan dilindungi
Jikalau musuh menipu kamu, jangan kau
peduli.
وَاُنْشِدْتُ لِلشَّيْخِ الْعَمِيْدِ اَبِى الْفَتْحِ
الْبَسْتِىِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ:
ذُوْالْعَقْلٍ لاَيَسْلَمُ مِنْ جَاهِلٍ
يَسُوْمُهُ ظُلْمًا وَاِعْنَاتًا
فَلْيَخْتَرِ السِّلْمَ عَلىٰ حَرْبِهٖ
وَلْيَلْزَمِ الاِنْصَاتَ اِنْ صَاتَا
Dibawakan untukku, syi’ir Syaikhul Amid
Abul Farhal-Bashty:
Ø Orang alim tak kan selamat dari si bodoh, bila si bodoh melaliminya dan
membuat kisruh.
Ø Damailah saja dengan si bodoh jangan kau serang bila si bodoh mau
crewet, tetaplah tenang.
Betway Sportsbook MI - Code: H30GNJ
BalasHapusBetway Sportsbook MI offers 원주 출장마사지 up 용인 출장안마 to $1,000 경주 출장안마 risk-free bet on NFL, College football, NBA, WNBA, college football, NHL and 서산 출장마사지 more. 경산 출장마사지